By : Economic Journal Division HIMA ESP FEB UNPAD
Dengan kondisi saat ini yang membatasi kontak manusia secara langsung, frekuensi aktivitas perdagangan konvensional yaitu bertemunya penjual dengan pembeli menjadi berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, para pelaku ekonomi mulai beralih kepada e-commerce.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, mengatakan terjadi lonjakan akun baru di e-commerce yang menjual berbagai produk. “Akun yang menjual produk kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan vitamin melonjak hingga 250%. Data ini diambil dari Tokopedia,” kata Teten dikutip melalui akun YouTube BNPB, Selasa (28/4/2020).
Executive VP of Consumer Goods Category Blibli, Fransisca K Nugraha, mengatakan jumlah penjual melonjak 90% pada April imbas pandemi virus corona. Selain itu, perusahaan e-commerce mencatat transaksi di kategori tersier juga meningkat, seperti layar monitor dan konsol gim. Pada kategori makanan dan minuman pembeli paling banyak mencari produk daging sapi, jahe dan kurma.
Ekonom Andry Satrio dari Indef menilai pandemi Covid-19 berhasil mempercepat transformasi bisnis serta aktivitas jual beli dari tradisional menjadi daring atau online lewat prinsip digitalisasi.
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4994742/jumlah-pedagang-online-melonjak-250-selama-corona
https://katadata.co.id/berita/2020/04/29/penjual-di-blibli-tokopedia-dan-lazada-meningkat-efek-pandemi-corona
https://katadata.co.id/berita/2020/04/28/penjual-produk-kesehatan-naik-25-kali-mitra-tokopedia-capai-78-juta
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200429/12/1234142/pandemi-covid-19-picu-gelombang-transformasi-ke-bisnis-online
KANDANK ILMU 