By : E-Journal Division, HIMA ESP FEB UNPAD
Aksi demo yang dilakukan mahasiswa di sejumlah titik di Indonesia, termasuk di gedung parlemen yang berlangsung membuat langkah investor saham pada perdagangan Selasa ini (24/9/2019) surut.
Kepala Ekonom Bank DBS Indonesia Masyita Crystallin mengatakan aksi demo dinilai positif dan menunjukkan bahwa proses demokrasi berlangsung di sebuah negara. Namun perlu diantisipasi bahwa ada respon otomatis (knee-jerk reaction) yang disebabkan oleh aksi-aksi tersebut, “Jadi banyak hal yang bisa memengaruhi investasi. Kalau melihat jangka pendek memang kejadian seperti ini (demo) seperti signifikan tapi kalo ditarik enam bulan dampak knee-jerk reaction. Average enam bulan inflow akan terlihat,” kata Masyita di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/9/2019).
investor asing dalam waktu satu bulan terakhir telah menarik sebanyak Rp 6,5 triliun investasinya di bursa saham. Itu dilakukan pada saat masa awal pembahasan beberapa rancangan undang-undang yang dikebut cepat, atau sebelum adanya demo besar yang digelar mahasiswa. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah jatuh 1,26% ke 6.128,2 poin, artinya IHSG sudah melorot dari level 6.200.
Meski demikian, Laksono meyakini kondisi ini tak akan berlarut-larut, sebab kepercayaan investor pada kondisi pasar keuangan domestik pada dasarnya tetap kuat. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terpuruk ke zona merah sejak Kamis pekan lalu. Beruntung, kemarin IHSG akhirnya berhasil mengakhiri pelemahannya dan bertengger di zona hijau, naik tipis 0,14 persen ke level 6.146,4 dari hari sebelumnya. “Kami berharap dalam beberapa hari ke depan kondisi IHSG dapat lebih normal, dalam artian jika sentiment politiknya tidak berkelanjutan maka indeks bisa balik ke posisi fundamentalnya,” kata Laksono.
HIMA ESP FEB UNPAD 2019
#TheRealEconomics
#WeAreOne
Sumber :