By : Research Division HIMA ESP FEB UNPAD
PENDAHULUAN
Perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menjadi hal yang menarik untuk dibahas, karena menjadi salah satu syarat calon pegawai untuk berbagai perusahaan maupun lembaga lainnya. Adapun alasan IPK menjadi salah satu indikator keberhasilan mahasiswa selama melaksanakan perkuliahan, karena menggambarkan tingkat pengetahuan materi perkuliahan, keterampilan, hingga kemampuan untuk bersaing dan berjuang yang dapat menjadi gambaran ketika mereka terjun kedalam dunia kerja, walaupun tidak mutlak.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi perolehan IPK yang merupakan gambaran dari hasil belajar. Dalyono (1997:55) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal yaitu mencakup kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar, serta faktor eksternal mencakup keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Menurut Purwanto (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor dalam, yaitu fisiologis seperti kondisi fisika dan panca indra serta psikologis yang menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif serta faktor luar yaitu kurikulum, guru, sarana dan fasilitas serta manajemen yang berlaku di sekolah (tempat belajar) yang bersangkutan. Sedangkan, menurut Anni (2004:11) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yang mencakup aspek fisik, misalnya kesehatan organ tubuh, aspek psikis, misalnya intelektual, emosional, motivasi, dan aspek sosial, misalnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Faktor eksternal, misalnya variasi dan derajat kesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, budaya belajar masyarakat dan sebagainya. Dari teori belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa yang berasal dari dalam diri mahasiswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa.
Pada kesempatan kali ini, kami dari Divisi Research HIMA ESP FEB UNPAD melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa IESP FEB UNPAD Angkatan 2017”. Adapun variabel independen yang dimasukkan ke dalam model untuk merepresentasikan studi literature diatas, terdiri dari empat variabel, yaitu: penghasilan orang tua, satuan kredit semester (SKS) kumulatif yang telah ditempuh selama tiga semester, gender, dan status apakah menjadi pengurus HIMA ESP FEB UNPAD di 2019.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengambil sampel dari seluruh mahasiswa IESP 2017 dengan jumlah observasi 107 orang yang didapat dari Sub Bagian Akademik (SBA) FEB UNPAD serta menggunakan Ordinary Least Square (OLS) yang merupakan bentuk dari regresi sederhana. Untuk melakukan regresi sederhana, penelitian ini menggunakan STATA 15. Adapun model yang digunakan untuk dalam penelitian ini adalah :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Persebaran Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Rentang IPK | Jumlah (Orang) | Persentase |
<3.00 | 25 | 23.36% |
3.00-3.25 | 26 | 24.30% |
3.26-3.50 | 30 | 28.04% |
>3.50 | 26 | 24.30% |
Sumber: Pengolahan Data STATA 15
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari dari seluruh mahasiswa IESP FEB UNPAD 2017 memiliki IPK yang beragam. Dengan membagi rentang IPK menjadi empat kelompok seperti diatas, maka dapat diketahui bahwa tidak terdapat kelompok yang dikategorikan sebagai mayoritas mutlak (kelompok rentang IPK sebesar 3.26-3.50 yang merupakan mayoritas hanya terdiri dari 28.04%). Jika kelompok rentang IPK dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dibawah dan minimal 3.26, maka mayoritas mutlak mahasiswa IESP sebanyak 56 orang memiliki IPK minimal 3.26 dan sisanya 51 mahasiswa IESP memiliki IPK dibawah 3.26.
Tabel 2. Persebaran Penghasilan Orang Tua
Rentang Penghasilan Orang Tua | Jumlah (Orang) | Persentase |
<Rp. 5,000,000.00 | 40 | 37.38% |
Rp. 5,000,000.00-Rp 10,000,000.00 | 41 | 38.32% |
>Rp. 10.000.000,00 | 26 | 24.30% |
Sumber: Pengolahan Data STATA 15
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari dari seluruh orang tua mahasiswa IESP FEB UNPAD 2017 memiliki tingkat pendapatan yang beragam. Dengan membagi rentang penghasilan orang tua menjadi tiga kelompok seperti diatas, maka dapat diketahui bahwa tidak terdapat kelompok yang dikategorikan sebagai mayoritas mutlak (kelompok rentang pendapatan orang tua sebesar Rp. 5,000,000.00 hingga Rp. 10,000,000.00 yang merupakan mayoritas hanya terdiri dari 38.32%). Jika kelompok pendapatan orang tua dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dibawah Rp 10,000,000.00 dan minimal Rp. 10,000,000.00, maka mayoritas mutlak orang tua mahasiswa IESP sebanyak 81 orang memiliki pendapatan dibawah Rp. 10,000,000.00 dan sisanya 40 orang memiliki pendapatan minimal Rp. 10,000,000.00.
Tabel 3. Persebaran SKS Kumulatif
Rentang SKS Kumulatif | Jumlah (Orang) | Persentase |
<51 | 4 | 3.74% |
51-60 | 65 | 60.75% |
>60 | 38 | 35.51% |
Sumber: Pengolahan Data STATA 15
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari dari seluruh mahasiswa IESP FEB UNPAD 2017 telah menempuh SKS yang beragam. Dengan membagi rentang IPK menjadi tiga kelompok seperti diatas, maka dapat diketahui bahwa mayoritas mutlak yaitu sebanyak 65 mahasiswa telah menempuh 51-60 SKS kumulatif. Hanya empat mahasiswa yang masih menempuh kurang dari 51 SKS kumulatif selama menjalani perkuliahan tiga semester, dan sisanya 38 mahasiswa telah menempuh lebih dari 60 SKS kumulatif.
Tabel 4. Deskripsi Statistik
Penghasilan Orang Tua | SKS | IPK | |
Max | 6.00e+07 | 67 | 3.96 |
Min | 1000000 | 31 | 1.32 |
Mean | 1.04e+07 | 60.68 | 3.20 |
Std.Dev | 1.18e+07 | 5.64 | 0.43 |
Sumber: Pengolahan Data STATA 15
Tabel 4 merupakan deskripsi statistik dari variabel-variabel yang digunakan di model penelitian ini kecuali dan yang merupakan dummy variable yang memiliki nilai 0 dan 1. Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa penghasilan orang tua mahasiswa IESP angkatan 2017 berada dalam rentang Rp. 1 juta hingga Rp. 60 juta dengan rata-rata penghasilan sebesar Rp. 10,4 juta. Adapun SKS kumulatif yang ditempuh selama tiga semester berada dalam rentang 31 hingga 67 dengan rata-rata SKS kumulatif yang ditempuh sebesar 61 (dibulatkan). Perolehan IPK pada semester 3 berada pada rentang 1.32 hingga 3.96 dengan rata-rata perolehan IPK sebesar 3.20.
Tabel 5. Hasil Regresi
Number of obs | 107 | ||||
41.74 | |||||
Prob>F | 0.0000 | ||||
R-squared | 0.6208 | ||||
Adj R-squared | 0.6059 | ||||
Root MSE | .2701 | ||||
Y | Coef. | Std. Err. | t | P>t | |
.054268 | .0291455 | 1.86 | 0.065 | ||
.0561703 | .0047223 | 11.89 | 0.000 | ||
-.1129503 | .053673 | -2.10 | 0.038 | ||
.118094 | .0560656 | 2.11 | 0.038 | ||
cons | -1.056919 | .5574219 | -1.90 | 0.061 | |
Sumber: Pengolahan Data STATA 15
Dari tabel 5, kita dapat memperoleh persamaan regresi pada penelitian ini yaitu:
Dari hasil regresi di atas di dapatkan beberapa interpretasi yaitu konstanta sebesar -1.056919 menunjukkan bahwa perolehan IPK tanpa dipengaruhi oleh variabel apapun sebesar -1.06 poin (dibulatkan). sebesar pada menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan orang tua sebesar 1% akan meningkatkan perolehan IPK sebesar 0.05 poin (dibulatkan) secara siginfikan pada taraf nyata 10%. sebesar pada menunjukkan bahwa peningkatan setiap satu SKS kumulatif akan meningkatkan perolehan IPK sebesar 0.06 poin (dibulatkan) secara signifikan pada taraf nyata 1%. sebesar pada menunjukkan bahwa perolehan IPK mahasiswa laki-laki lebih rendah sebesar 0.11 poin (dibulatkan) secara signifikan pada taraf nyata 5%. sebesar 0.118094 pada menunjukkan bahwa mahasiswa yang memutuskan untuk menjadi pengurus HIMA ESP FEB UNPAD 2019 memperoleh IPK lebih tinggi sebesar 0.12 poin (dibulatkan) secara signifikan pada taraf nyata 5%.
Dari persamaan regresi diatas, kita dapat memperkirakan perolehan IPK setiap mahasiswa IESP jika mengetahui nilai dari masing-masing variabel yang diuji. Dengan membagi seluruh mahasiswa IESP kedalam empat kelompok, yaitu kelompok I, dan seluruh kelompok diasumsikan telah menempuh 61 SKS kumulatif (rata-rata SKS kumulatif yang ditempuh selama tiga semester), maka kita dapat mengetahui perolehan IPK tanpa dipengaruhi oleh penghasilan orang tua, yaitu kelompok 1 sebesar 2.26 poin (dibulatkan), kelompok 2 dan 3 sebesar 2.37 poin (dibulatkan), kelompok 4 sebesar 2.49 poin (dibulatkan), ceteris paribus.
Pada tabel 5 juga ditunjukkan bahwa R-squared adalah sebesar 0.6208. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel sapat menjelaskan model sebesar 62.08% sedangkan sisanya sebesar 37.92% dijelaskan variabel di luar model tersebut.
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yang diuji berupa penghasilan orang tua, SKS kumulatif yang ditempuh selama tiga semester, gender, dan anggota HIMA ESP FEB UNPAD berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UNPAD 2017. Hal ini dapat dibuktikan dari besarnya nilai P-value dari masing-masing variable diatas, meskipun masing-masing variabel memiliki taraf nyata yang berbeda-beda (mulai dari 10%, 5%, hingga 1%).
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Remaja Rosdakarya.
Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang. Unnes Press.