Tahukah Anda akhir-akhir ini Jatinangor dan Dipatiukur dilanda hujan yang tiada habisnya? Apakah Anda sadar bahwa ketika terjadi hujan, hal itu akan menganggu sebagian aspek kegiatan Anda sebagai mahasiswa, termasuk perkuliahan Anda? Atau sebaliknya, apakah hujan membuat Anda merasa bahagia? Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu? Pada kesempatan kali ini, kami dari Divisi Research HIMA ESP FEB UNPAD melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Hujan terhadap Produktivitas Perkuliahan ” di lingkungan mahasiswa FEB UNPAD. Penelitian ini kami lakukan setelah melihat hampir keseluruhan mahasiswa FEB UNPAD merasakan hujan ketika sedang beraktivitas, baik di dalam kampus maupun di luar kampus.
Definisi hujan dan dampaknya secara umum
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Hal ini terjadi karena titik-titik air yang terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai pada keadaan dimana awan tidak mampu lagi untuk menampungnya, maka akan dijatuhkan kembali ke permukaan bumi. Titik-titik air yang turun tersebut (biasa disebut hujan) memiliki berbagai dampak baik dampak yang positif maupun negatif, khususnya terhadap kegiatan ekonomi.
Tempat tinggal, jarak, dan cara ke kampus (Responden)
Setelah melakukan penyebaran kuisioner kepada 166 responden yang notabenenya adalah mahasiswa FEB UNPAD dari berbagai lapisan jurusan (Akuntansi, Managemen, Ilmu Ekonomi, Ilmu Ekonomi Islam, dan Akuntansi Perpajakan), sebanyak 132 (79,5%) mahasiswa tinggal di kos, 22 (13,3%) responden tinggal di rumah bersama keluarga, dan sisanya, 12 responden (7,2%), tinggal di tempat lain, seperti apartemen, asrama Unpad, kontrakan, dan lain-lain. Mengenai jarak tempat tinggal mereka ke kampus FEB UNPAD, sebanyak 48 responden (28,9%) memiliki jarak kurang dari 1 kilometer, sebanyak 78 responden (47%) memiliki jarak antara 1 sampai 3 kilometer, sebanyak 16 responden (9,6%) memiliki jarak antara 3 sampai 5 kilometer, dan sisanya sebanyak 24 responden (24,5%) memiliki jarak lebih dari 5 kilometer. Mengenai cara mereka ke kampus FEB UNPAD, sebanyak 89 responden (53,6%) pergi/pulang dengan berjalan kaki, sebanyak 61 responden (36,7%) pergi/pulang dengan mengendarai motor, dan sisanya 16 responden (9,6%) pergi/pulang dengan menaikir mobil/bis/travel.
Data-data di atas akan menunjukkan apakah sebenarnya ada pengaruh tempat tinggal, jarak tempat tinggal ke kampus FEB UNPAD, dan cara tempuh mereka terhadap aktivitas pulang/pergi mereka dari tempat tinggal ke kampus FEB UNPAD, dan sebaliknya. Hal ini akan dijelaskan di data berikutnya.
Perasaan saat hujan
Hujan terkadang memberi mood yang baik ataupun yang buruk terhadap kalangan mahasiswa FEB UNPAD. Hal ini tergantung situasi yang dihadapi oleh mahasiswa ketika hujan, apakah mereka berada diluar tempat tinggal atau tidak, sedang melakukan aktivitas atau tidak, dan sebagainya, dan juga hujan akan mengingatkan beberapa momen-momen tertentu bagi yang merasakannya. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 34 responden (20,5%) merasa senang/suka terhadap hujan, sebanyak 27 responden (16,3%) merasa tidak senang/suka terhadap hujan, dan sebanyak 105 responden (63,3%) merasa “tergantung situasi” apakah mereka senang/suka terhadap hujan.
Selanjurnya, berbicara apa yang disukai dari hujan, sebanyak 83 dari 166 responden yang ada (50%) menyukai suhu yang dingin dari hujan, sebanyak 27 responden (16,3%) menyukai suara hujan yang turun, sebanyak 22 responden (13,3%) menyukai suasan sepi dari hujan, sebanyak 18 responden (8,4%) menyukai aroma/bau air hujan, dan sisanya 16 responden (12,1%) menyukai hal lain dari hujan. Bagaimana dengan hal yang tidak disukai oleh responden dari hujan? Sebanyak 114 responden (69,1%) merasa aktivitasnya terganggu akibat hujan, 33 responden (20%) tidak suka banjir/becek yang dihasilkan hujan, 11 responden (6,6%) tidak suka basah akibat hujan, dan sisanya disebabkan oleh alasan lain.
Hujan juga mampu mempengaruhi efek psikologis bagi responden, termasuk kenangan yang terjadi akibat hujan dan warna yang cocok menggambarkan hujan bagi responden. Mengenai kenangan dari terjadinya hujan, sebanyak 40 responden (24,1%) mengingat masa kecil ketika hujan turun, sebanyak 51 responden (30,7%) mengingat rumah, sebanyak28 responden (16,9%) mengingat kenangan asmara, sebanyak 24 responden (14,5%) mengingat kenangan di sekolah, dan sisanya adalah kenangan-kenangan lain yang dirahasiakan. Bagaimana dengan gambaran warna terhadap hujan bagi responden? Sebanyak 126 responden (75,9%) menggambarkan hujan sebagai warna yang gelap, dan 40 responden (24,1%) menggambarkan hujan sebagai warna yang terang. Berdasarkan efek warna terhadap psikologis (dari beberapa artikel yang diperoleh), warna yang gelap menggambarkan aura kesedihan, kemalasan, dan aura negatif lainnya, dan warna yang terang menggambarkan aura kebahagiaan, keaktifan, dan aura positif lainnya.
Hujan di hari kuliah
Bagaimana jika hujan turun ketika sedang dalam perkuliahan, baik pulang/pergi kuliah, atau sedang belajar? Apakah mahasiswa selalu membawa payung saat hujan di hari kuliah? Dan sebenarnya, apa yang mengganggu aktivitas perkuliahaan mereka saat terjadi hujan? Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 9 responden (5,4%) senang/suka saat hujan turun ketika hendak pergi/pulang kuliah, sebanyak 108 responden (65,1%) sedih/kesal saat hujan turun ketika hendak pergi/pulang kuliah, dan sisanya 49 responden (29,5%) merasa indiferen (acuh tak acuh) ketika hujan turun saat hendak pergi/pulang kuliah. Dari data di atas menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang merasa sedih/kesal saat hujan turun ketika hendak pergi/pulang kuliah, dan sedikit mahasiswa yang senang dengan hal itu. Kemudian, sebanyak 156 responden (94%) pernah basah saat hujan, dan sisanya, 10 responden (6%) tidak pernah basah saat hujan. Inilah salah satu yang tidak disukai dari hujan, yaitu mengakibatkan basah (akan dijelaskan di bawah). Mengenai tingkat keseringan membawa payung, sebanyak 61 responden (36,7%) sering membawa payung, sebanyak 50 responden (30,1%), dan sisanya, 55 responden (33,2), membawa payung tergantung apakah hujan turun atau tidak.
Mengenai hujan saat belajar di kelas, sebanyak 38 responden (22,9%) merasa senang, 6 responden (3,6%) merasa sedih/kesal, sebanyak 87 responden (52,4%) merasa ngantuk/malas, dan sisanya 35 responden (21,1%) merasa indiferen (acuh tak acuh) akan hujan saat kelas. Berdasarkan data di atas, bisa dikatakan bahwa hampir 80% responden merasakan dampak akibat dari hujan dan 20% merasa biasa saja ketika hujan turun saat sedang belajar di kelas.
Sesungguhnya, apakah hujan itu menganggu aktivitas responden? Jika ya, apakah yang mengganggu ketika hujan turun? Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 98 responden (59%) merasa terganggu saat hujan turun di hari aktivitas perkuliahan, dan sisanya 68 responden (41%) merasa tidak terganggu saat hujan turun di hari aktivitas perkuliahan. Hal-hal apa saja yang menganggu aktivitas perkuliahan bagi mahasiswa FEB UNPAD ketika hujan turun?
- Membuat mahasiswa FEB UNPAD malas gerak (mager)
- Mengakibatkan becek dan banjir, dan juga basah bagi mahasiswa yang tidak/jarang membawa payung
(berdasarkan data yang diperoleh) - Susah pergi kemana-mana (termasuk pergi/pulang kuliah)
- Suara hujan yang menganggu
- dll
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa hujan dapat mengganggu aktivitas perkuliahan mahasiswa unpad. Hal ini terlihat dari data-data yang diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa merasakan dampak yang negatif dari hujan ketimbang dampak positifnya. Dan juga hujan, mengenai sering terkena basahnya atau tidaknya mahasiswa tersebut, tergantung jarak dari tempat tinggal ke kampus FEB UNPAD, dengan apa dia pergi ke kampus FEB UNPAD, dan apakah dia sering membawa payung atau tidak.