Rista Rama Dhany – detikfinance
Senin, 26/05/2014 20:26 WIB
Jakarta -Kalangan pengusaha heran dengan sikap pemerintah yang tidak berani mengambil kebijakan mengurangi atau mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah kini lebih memilih memotong anggaran Kementerian/Lembaga Rp 100 triliun untuk menutupi membengkaknya anggaran subsidi BBM hingga Rp 280 triliun.
“Sikap kami dari dulukan selalu sama, hapuskan BBM subsidi, kalau itu dilakukan tidak ada yang namanya sampai potong anggaran belanja,” ucap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto ditemui di Kantor Kadin, Kuningan, Senin (26/5/2014).
Suryo bahkan mengkritik rencana pemerintah yang ingin melakukan kebijakan pelarangan penjualan BBM subsidi pada hari libur nasional dan Sabtu-Minggu. Cara ini dinilai rumit saat dilakukan di lapangan.
“Ribet, ngapain susah-susah, seperti kemarin harga BBM subsidi dinaikkan walau Rp 1.000 per liter tapi penghematannya terasa kan, tapi belum banyak, harusnya semuanya dihapus,” tegasnya.
Menurut Suryo, jika BBM naik atau subsidi BBM dihapuskan maka akan banyak manfaatnya, meski kebijakan tersebut tak populis dan berdampak jangka pendek terhadap kenaikan harga barang dan inflasi.
“Kalau itu dihapus, banyak manfaatnya, bangun infrastruktur, sekolah, kesehatan, pendidikan banyak yang bisa digunakan, sudah kita kasih tahu sejak dulu, ya kalau itu dilakukan kan tidak ada namanya potong anggaran seperti ini,” tutupnya.
sumber : http://finance.detik.com/read/2014/05/26/202614/2593063/1034/ketua-kadin-dari-dulu-kita-sarankan-hapus-bbm-subsidi