Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan Indonesia memiliki ketahanan yang kuat dalam menghadapi resesi global pada 2023 sehingga tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian Indonesia. Krisis dunia saat ini memang nyata, dimulai dari Covid-19 hingga dampak yang ditimbulkan akibat ketegangan geopolitik dari perang Rusia vs Ukraina. Alih-alih menakut-nakuti, JK meminta pemerintah lebih optimistis.
JK mengatakan, berdasarkan proyeksi dari World Bank, perekonomian Indonesia masih berpotensi tumbuh pada kisaran 5 persen pada 2023. Krisis pangan dan energi yang berlangsung saat ini memberi keuntungan bagi Indonesia berupa harga komoditas CPO dan batu bara yang meningkat tinggi di pasar global. Hal ini mendorong lonjakan nilai ekspor, sehingga neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus selama 29 bulan beruntun.
Bambang Brodjonegoro yang menjabat sebagai menteri keuangan tahun 2014-2016 pun meyakini bahwa Indonesia tidak akan masuk ke jurang resesi. Ia melihat Indonesia hanya akan terkena dampak resesi global.
Menurutnya ada dua hal mendasar yang dapat membuat Indonesia terbebas dari resesi. Pertama, melihat langkah yang harus dilakukan pemerintah dan bank sentral dengan menjaga inflasi. Kedua, pemerintah harus berhemat di tengah ancaman krisis utang global yang membayangi emerging market. Kuncinya adalah menekan utang luar negeri.
Oleh karena itu, untuk bisa meraih peluang saat terjadi resesi global, pemerintah perlu melakukan evaluasi kebijakan agar momentum tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.
Economic Journal Division
Academic Development
Hima ESP FEB Unpad 2022
#TheRealEconomics
#WeAreOne
Sumber :
https://www.solopos.com/jusuf-kalla-ekonomi-indonesia-kebal-dari-resesi-global-2023-1462498