by Economic Journal Division HIMA ESP FEB Unpad
Setelah peluncuran GoViet sebagai merk ekspansi Gojek Indonesia di 2018, kini Gojek Vietnam resmi bekerja sama fintech dan super app asal Vietnam, MoMo. Peluncuran ini menjadikan produk e-wallet MoMo sebagai salah satu opsi metode pembayaran untuk Gojek Vietnam. Startup pendidikan lokal, Ruangguru pun tidak meninggalkan kesempatannya untuk ekspansi di sana dengan nama platform, Kiến Guru. Tetapi apa yang menjadikan Vietnam sebagai pangsa pasar yang ditargetkan beberapa startup Indonesia di sana?
Gojek Indonesia
Sejak peluncuran perdananya di Kota Ho Chi Minh, ekspansi ini telah disambut dengan antusiasme di mana dalam waktu hanya 6 minggu, aplikasi GoViet yang dulu sudah diunduh lebih dari 1.5 juta kali. Per Agustus 2020 pun telah terbentuk mitra sebanyak 150 ribu pengemudi dan 80 ribu pedagang makanan mitra di dua kota besar Hanoi dan Ho Chi Minh. Jumlah sepeda motor di Kota Hanoi sejumlah 5 juta unit dan Ho Chi Minh sejumlah 7,3 unit ditambah dengan penetrasi smartphone yang mencapai 84% dari seluruh pengguna ponsel di kota-kota besar di Vietnam jadi potensi tersendiri bagi ekspansi di negara yang memiliki populasi sebesar 98 juta penduduk tersebut.
Ruangguru
Ruangguru telah meluncurkan bisnisnya di Vietnam sejak 2019 lalu dengan nama Kiến Guru. Iman Usman, Pendiri sekaligus Direktur Produk dan Kemitraan Ruangguru, menilai layanan platformnya di sana sebagai media pembelajaran komplementer yang dianggap sebagai platform inovatif. Pendanaan Seri C sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun yang dipimpin oleh perusahaan investasi global General Atlantic dan GGV Capital pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan investasi global General Atlantic dan GGV Capital telah mendukung pengembangan produk dan layanan Ruangguru di Vietnam. Kiến Guru berhasil memasuki pasar Vietnam dengan jumlah pengguna lebih dari 700 ribu.
Kredivo
Platform kredit digital Kredivo juga memperluas layanannya ke Vietnam melalui joint venture dengan Phoenix Holding di 2021 lalu. Layanan yang diberikan berbentuk mulai dari pembayaran tagihan untuk kebutuhan sehari-hari dan pinjaman pribadi, hingga fitur PayLater di e-commerce. Alasan rendahnya penetrasi kartu kredit di mana hanya 4,1% dari populasi yang memiliki kartu kredit menjadi alasan startup ini ditambah dengan meningkatnya kalangan kelas menengah di tengah pesatnya pertumbuhan e-commerce di sana yang menjadi peluang.
The Asia’s Next Startup Hub
Pertumbuhan investasi startup yang tinggi menjadi salah satu alasan Vietnam dipilih sebagai negara ekspansi bisnis. Biaya modal ventura untuk startup di Vietnam mencapai US$ 2,1 miliar, jauh meningkat jika dibanding tahun 2017 sebesar US$ 48 juta. Vietnam memiliki ekonomi digital sebesar US$14 miliar, dan meningkat 19 persen menjadi US$52 miliar pada 2025. Hal ini didukung dengan data dari Statista yang menyebutkan bahwa pengguna smartphone di negara tersebut diperkirakan mencapai 42,66 juta di 2022. Di samping itu pertumbuhan ekonomi yang kuat mendorong Vietnam menjadi lahan ekspansi. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 6,6% bagi Vietnam, dibandingkan Indonesia yang sebesar 5,6% untuk prediksi tahun yang sama. Saat masa pandemi Covid-19 di sepanjang 2020 pertumbuhan ekonomi di negara tersebut masih mampu bertumbuh positif di angka 2,91%.
Sumber
https://www.gojek.com/blog/gojek/peluncuran-resmi-go-viet/
https://keuangan.kontan.co.id/news/perluas-layanan-kredivo-berekspansi-hingga-vietnam
https://e.vnexpress.net/news/news/hcmc-will-not-ban-motorbikes-promises-leader-3891039.html