By : E-Journal Division
Kabut asap kepung wilayah Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera sendiri, kabut asap sudah mengepung Provinsi Riau, Palembang, Jambi, dan Kota Padang. Kemudian di Kalimantan sendiri kabut asap sudah mengepung Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
Sejak Selasa (03/09), kabut asap pekat kembali melingkupi wilayah ibu kota Kalimantan Tengah. Padahal, pekan lalu kondisinya sempat membaik setelah hujan lebat mengguyur kota itu cukup lama.
Pada hari Kamis (05/09), kondisinya semakin parah.”Sekarang ke mana-mana harus pakai masker,” ujar Bio Bhirawan, warga Palangkaraya, kepada BBC News Indonesia Kamis (05/09).
Kabut asap tersebut berdampak buruk bagi mereka yang terkena imbasnya. Lilis Alice, ibu empat anak yang kini tinggal berdua bersama anak ketiganya yang masih berusia 12 tahun di Palangkaraya, khawatir akan kondisi kesehatan ia dan sang buah hati. “Masalah kabut asap ini ya sangat-sangat-sangat mengganggu, apalagi untuk kesehatan,” ujar Lilis penuh prihatin, Kamis (05/09).”Saya takutnya kanker paru-paru.”
Selain itu, kabut asap yang terjadi juga cukup bedampak bagi para pengusaha. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, kondisi tersebut berdampak cukup signifikan terhadap dunia usaha. Bahkan, ada beberapa pengusaha yang menghentikan operasionalnya untuk sementara. Paling parah, pengusaha di kawasan kepulan asap tersebut kehilangan 50% pendapatan dari usahanya.”Ada juga yang sudah menutup sih tapi tidak banyak. Tapi ya mereka jadi menurun pendapatannya, menurun cukup signifikan. 50% pemasukannya,” ungkap Rosan kepada detikcom, Jumat (13/9/2019).
Hal tersebut disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat mengalokasikan pengeluarannya untuk berobat daripada berbelanja. “Banyak yang mulai sakit pernapasan dan lain-lain, itu kan menjadi cost, menjadi biaya. Sehingga daya beli masyarakat jadi berkurang,” jelas Rosan.
Selain itu, masyarakat juga memilih berdiam di rumah, bahkan meninggalkan kawasan kepulan asap tersebut untuk sementara. Sehingga masyarakat menghentikan kegiatan belanjanya saat ini.
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4705266/kabut-asap-kepung-sumatera-kalimantan-pengusaha-hilang-omzet-50
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49591370