Silicon Valley Bank (SVC). Bank yang dikenal mendanai startup digital resmi dinyatakan kolaps pada Jumat. Bank tersebut kolaps karena gagal mendapatkan suntikan modal dan penarikan dana dari nasabah dan investor. Dahsyatnya, SVB bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar US$ 2,25 miliar atau setara Rp 34,75 triliun untuk menambah modal pada Rabu pekan lalu.
Lalu apa dampaknya bagi Indonesia? Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengemukakan bahwa dampak bangkrutnya Silicon Valley Bank terhadap Indonesia tidak terlalu signifikan. Alasannya kondisi sektor keuangan dalam negeri relatif stabil. Sementara di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa situasi pasar global sepekan terakhir mulai terdesak.
Dampak runtuhnya Silicon Valley Bank dapat mempengaruhi ekonomi global karena bank ini memiliki pengaruh besar dalam industri teknologi dan startup. Hal ini mungkin dapat memicu ketidakstabilan pada pasar keuangan, terutama di industri teknologi.
Secara keseluruhan, runtuhnya Silicon Valley Bank dapat menjadi peringatan bagi industri teknologi dan startup agar tidak bergantung terlalu banyak pada satu lembaga keuangan atau investor tunggal. Terdapat kebutuhan untuk diversifikasi sumber pendanaan dan jaringan yang lebih luas untuk meminimalkan risiko dan mempertahankan stabilitas ekonomi.
Source :