Tahukah Anda bahwa smartphone dan social media merupakan benda yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang, terkhususnya mahasiswa? Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? Apakah Anda juga bagian dari pengguna smartphone dan social media? Pada kesempatan kali ini, kami dari Divisi Research HIMA ESP FEB UNPAD melakukan penelitian mengenai penggunaan smartphone dan social media di lingkungan mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UNPAD. Penelitian ini kami lakukan setelah melihat hampir keseluruhan mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UNPAD adalah pengguna smartphone dan social media dan dengan penelitian ini kami bertujuan untuk melihat perilaku mahasiswa tersebut terhadap penggunaan smartphone dan social media.
Smartphone seperti yang sudah kita ketahui adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Dengan kata lain, smartphone merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon. Sedangkan social media adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Umumnya, smartphone dan social media adalah dua benda yang tidak terpisahkan secara keseluruhan. Orang yang mempunyai smartphone biasanya menggunakan social media dalam aktivitasnya sehari-hari. Bagaimana bisa?
Setelah melakukan penyebaran kuisioner kepada 125 responden yang terdiri dari 74 perempuan dan 51 laki-laki dari jurusan ilmu ekonomi dan dari berbagai lapisan angkatan (2016 40%, 2015 44%, 2014 6,4%, 2013 6,4%, dan sisanya 3,2%) di FEB UNPAD, sebanyak 100% dari responden adalah pengguna smartphone dan social media.
Mengeni smartphone, merk smartphone yang digunakan berbeda-beda. Sebanyak 46 responden adalah pengguna Samsung, 29 responden adalah pengguna Iphone, 17 responden adalah pengguna Oppo, dan sisanya (33 responden) adalah pengguna smartphone bermerk lain, seperti Xiaomi, Asus¸LG, dan lain-lain. Alasan mereka memilih untuk menggunakan smartphone tersebut juga berbeda-beda. Sebanyak 65 responden menganggap bahwa harga dan merk smartphone yang dipakai adalah sebanding, sebanyak 27 responden lebih percaya pada kualitasnya, sebanyak 19 memilih smartphone tersebut karena harganya yang relatif terjangkau, sebanyak 3 responden memilih smartphone tersebut karena gengsi, dan sisanya (11 responden) memilih smartphone tersebut dengan alasan lain, khususnya alasan yang bersifat pribadi. Berapa kali mereka men-charger smartphone mereka dalam sehari? Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 33 responden men-charger smartphone mereka satu kali sehari, sebanyak 65 responden men-charger smartphone mereka dua kali sehari, dan sebanyak 27 responden men-charger smartphone mereka lebih dari dua kali sehari. Dari hal ini, kita bisa mengetahui bahwa tingkat kepentingan smartphone tergantung pada berapa kali responden men-charger smartphone mereka. Berdasarkan data yang diperoleh (dari skala 1 sampai 5), sebanyak 3 responden menganggap bahwa tingkat kepentingan smartphone adalah 1, sebanyak 0 responden menganggap bahwa tingkat kepentingan smartphone adalah 2, sebanyak 8 responden menganggap bahwa tingkat kepentingan smartphone adalah 3, sebanyak 52 responden menganggap bahwa tingkat kepentingan smartphone adalah 52, dan sebanyak 62 responden menganggap bahwa tingkat kepentingan smartphone adalah 5. Berdasarkan tingkat kepentingan smartphone yang sudah dijelaskan, kita mengetahui apa saja yang paling sering dilakukan dengan smartphone tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, secara umum, sebanyak 87 responden menggunakan smartphone untuk menggunakan social media dan sisanya adalah untuk bermain games, streaming youtube, membaca berita, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, berbicara mengenai social media, Line merupakan social media dengan penggunaan paling sering di kalangan mahasiswa ilmu ekonomi FEB UNPAD dengan total responden sebanyak 101, selebihnya adalah Instagram dengan total responden sebanyak 15, dan sisanya seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Biasanya para responden menggunakan social media untuk bisa chatting dengan teman (sebanyak 91 responden), melihat postingan orang lain (sebanyak 19 responden), memposting berita kepada orang lain (sebanyak 4 orang), dan sisanya adalah bersifat pribadi. Kapasitas lama waktu mereka menggunakan social media juga berbeda-beda. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 10 responden menggunakan social media kurang dari dua jam dalam sehari, 34 responden menggunakan social media dua sampai tiga jam dalam sehari, dan 81 responden menggunakan social media lebih dari tiga jam dalam sehari. Para responden menggunakan social media pertama sekali berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan, pada umur 12 tahun, sebanyak 44 responden (35,2%) menggunakan social media tersebut pada umur tersebut. Disusul nomor kedua adalah pada umur 13 tahun sebanyak 20 responden (16%), dan umur 11 dan 15 tahun sebanyak 10 responden (8%). Pada umur tersebut biasanya terjadi yang biasa disebut pubertas bagi remaja pada saat itu, sehingga kemungkinan besar mereka berusaha mencai jati diri melalui social media pada umur tersebut. Pengeluaran yang dihabiskan untuk penggunaan kuota internet, berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 20 responden menghabiskan kurang dari Rp 500.000,00 untuk membeli kuota internet, 67 responden menghabiskan Rp 500.000,00 sampai Rp 100.000,00 untuk membeli kuota internet, dan 38 responden menghabiskan lebih dari Rp 100.000,00 untuk membeli kuota internet.
Penggunaan smartphone dan social media memiliki dampak, baik bersifat positif maupun negatif. Berdasarkan data yang diperoleh, dampak positifnya adalah untuk memudahkan responden berkomunikasi dengan orang lain (102 responden), selebihnya untuk mengetahui berita terkini (13 responden), menambah relasi/teman (4 responden), dan lain sebagainya. Sedangkan dampak negatifnya adalah sering lupa waktu (55 responden), dapat mengganggu waktu belajar (35 responden), pemborosan uang jajan (27 responden), dan lain sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa smartphone dan social media merupakan hal tak terpisahkan bagi mahasiswa ilmu ekonomi FEB UNPAD. Hal ini terlihat dari data-data yang telah dipaparkan di atas. Selain itu, Line sebagai social media pengguna terbanyak di kalangan mahasiswa ilmu ekonomi FEB UNPAD, bisa dianggap sebagai hidup dan mati mahasiswa dalam proses perkuliahan. Dan juga smartphone dan social media memiliki dampak yang sangat melekat bagi penggunanya, terkhusus untuk mahasiswa ilmu ekonomi FEB UNPAD.